Entri Populer

Jumat, 11 Februari 2011

Baru permulaan Dan gencar - gencarnya Saham GARUDA jatuh , apa kata mereka di balik kepemilikan


Harga saham maskapai pelat merah itu terkoreksi Rp100 (13,33 persen) ke posisi Rp650.


jakarta - beritatercepat
Meski terkoreksi hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat 11 Februari 2011, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, optimistis harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih berpeluang menguat.

Pada akhir perdagangan sesi pagi hari ini, harga saham Garuda melemah Rp110 (14,66 persen) ke posisi Rp640. Volume transaksi tercatat sebanyak 934,7 ribu lot senilai Rp291,23 miliar dengan frekuensi 7.656 kali.

Sepanjang transaksi sesi pertama, harga saham maskapai pelat merah itu diperdagangkan di level terendah Rp580 dan tertinggi Rp700 per unit.

Mustafa mengatakan, penurunan harga saham Garuda karena kondisi pasar saham yang cenderung fluktuatif. "Ini hal yang biasa," kata dia di sela pencatatan saham perdana (listing) saham Garuda di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga akhir perdagangan sesi pertama, broker yang mencatatkan penjualan saham terbanyak adalah PT Mandiri Sekuritas (121.850 lot), PT DBS Vickers Securities Indonesia melepas 60 ribu lot, PT Samuel Sekuritas Indonesia (55,08 ribu lot), PT Danareksa Sekuritas (50,09 ribu lot), dan PT Reliance Securities Tbk (49,75 ribu lot).

Garuda Indonesia hari ini mencatatkan sahamnya di papan utama BEI. Maskapai pelat merah itu akan mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit.

Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen dari saham yang ditawarkan terserap pasar. Sementara itu, sisanya sekitar 47,5 persen harus diserap penjamin pelaksana emisi.Hingga pukul 10.40 WIB pada perdagangan perdana hari ini, harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih tergelincir ke teritori negatif. Harga saham maskapai pelat merah itu terkoreksi Rp100 (13,33 persen) ke posisi Rp650.

Volume transaksi tercatat sebanyak 858.630 lot senilai Rp266,86 miliar dengan frekuensi 7.010 kali. Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp14,7 triliun tersebut sempat ditransaksikan pada level terendah Rp580 dan tertinggi Rp700 per unit.

Berdasarkan data transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 10.45 WIB, broker PT Mandiri Sekuritas tercatat menjual saham Garuda paling banyak, yakni mencapai 121,24 ribu lot.

Selanjutnya, PT DBS Vickers Securities Indonesia melepas 60 ribu lot, PT Reliance Securities (49,35 ribu lot), PT Danareksa Sekuritas (48,46 ribu lot), PT OSK Nusadana Securities (42,61 ribu lot), dan PT Bahana Securities menjual 30,34 ribu lot.
Namun, selama transaksi, Danareksa dan Reliance juga kembali melakukan pembelian masing-masing sebanyak 66,6 ribu lot dan 38,3 ribu lot.
Terkait penjualan saham Garuda tersebut, Direktur Mandiri Sekuritas, Iman Rachman, belum dapat memberikan penjelasan. "Bisa telepon lagi, saya masih di tengah acara," kata Iman kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 11 Februari 2011.

Garuda Indonesia hari ini mencatatkan sahamnya (listing) di papan utama BEI. Maskapai pelat merah itu mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit.

Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen atau 3,32 miliar saham yang terserap pasar. Sementara itu, sisanya sekitar 47,5 persen atau 3,008 miliar saham harus diserap penjamin pelaksana emisi.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.

Paska IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah Republik Indonesia sebesar 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen).

Per 30 September 2010, total pendapatan perseroan mencapai Rp12,6 triliun. Laba bersih terbukukan Rp194,8 miliar dengan total aset senilai Rp14,22 triliun.

Garuda Indonesia adalah emiten ketiga yang mencatatkan sahamnya di BEI sejak awal tahun ini. Sebelumnya, dua emiten yang telah listing di bursa efek pada Januari 2011 adalah PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) dan PT Martina Berto.Penjamin emisi PT Garuda Indonesia Tbk mengambil sisa saham yang tak terjual dalam penawaran umum perdana (IPO). Nilainya pun tak tanggung-tanggung, Rp2,25 triliun.

Dalam data di Bursa Efek Indonesia, saham yang diambil penjamin emisi mencapai 3,008 miliar saham, atau sekitar 47,5 persen dari saham yang ditawarkan. Dalam IPO ini, Garuda menawarkan 6,33 miliar saham dengan nilai Rp750. "Saham yang berhasil dipesan publik hanya 3,327 miliar," tulis data itu.

Apakah saham Garuda tak laku? Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman membantah. Menurut dia, ini sudah menjadi tugas penjamin emisi, yaitu membeli saham yang tak terjual. "Dan kami melihat prospek Garuda sangat bagus," katanya di Jakarta, Jumat 11 Februari 2011. "Kami hanya melaksanakan tugas, menyerap saham yang tak laku."

Mengenai harga saham yang turun saat perdagangan perdana, Marciano mengaku tak bisa memengaruhi pasar sekunder. "Semua dipengaruhi sentimen dan likuiditas," katanya.

Harga saham berkode GIAA ini jatuh pada perdagangan perdana. Pada menit awal, harga saham dibuka langsung turun 50 poin (-6,67 persen) menjadi Rp700 dari harga penawaran. Bahkan harga Garuda terus turun hingga Rp620 pada 3 menit pembukaan.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas.

Pasca IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen).Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk jatuh pada perdagangan perdananya. Di menit awal, harga saham Garuda dibuka langsung turun 50 poin menjadi Rp700 atau turun 6,6 persen dari harga penawaran Rp750.

Pantauan VIVAnews, Jumat 11 Februari 2011, harga Garuda terus turun hingga mencapai Rp620 sesudah 3 menit pembukaan.

Maskapai pelat merah itu akan mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit. Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.

Paska IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah Republik Indonesia sebesar 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen).

Dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan serta ekspansi bisnis. Garuda berencana mendatangkan sebanyak 11 pesawat jenis Boeing 737-800 dan satu unit pesawat Airbus 2230 pada 2011. (tian43a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar