Entri Populer

Jumat, 11 Februari 2011

PARA PEMIMPIN KRISTEN: Jutaan Umat Kristen Kecam Rencana Bakar Quran







jakarta - beritatercepat
Sebuah sekte kecil di Florida, Amerika Serikat merencanakan aksi kontroversial dan dianggap ngawur -- membakar Al Quran, kitab suci agama Islam, dalam peringatan tragedi 11 September.

Aksi itu mereka beri nama ‘international burn the Quran day' atau 'hari pembakaran Al Quran sedunia'.

Tak hanya umat muslim di dunia yang murka, para pemimpin umat Kristen, baik liberal maupun konservatif, juga mengecam rencana tersebut.

Pendeta, Dr Michael Kinnamon, sekretaris jenderal Dewan Gereja Amerika Serikat mengatakan, pihaknya kembali menegaskan sikap penentangan atas aksi itu. Kata dia, pernyataan ini mewakili jutaan warga AS yang menolak ekspresi anti-muslim yang ditunjukkan sekte itu.

Tindakan membakar Quran, tambah dia, adalah reaksi orang yang ketakutan sekaligus salah paham terhadap sifat sejati ajaran Islam yang damai.

"Kesalahpahaman dan bingung, juga ketidakmampuan untuk mencintai tetangga kita seperti yang dicontohkan Kristus, itu yang ditunjukkan sekte tersebut ketika melecehkan umat muslim dan merencanakan ‘international burn the Quran day'," kata dia, seperti dimuat situs CSmonitor, 6 September 2010.

"Tindakan penuh kebencian tersebut bukan kesaksian atas iman Kristiani," tegas Kinnamon.

Sikap senada juga ditunjukkan organisasi, National Association of Evangelicals yang berbasis di AS.

"Rencana itu...untuk membakar Al Quran pada 11 September menunjukkan sikap tidak hormat kepada tetangga muslim dan justru akan meningkatkan ketegangan antara umat Kristen dan Islam di seluruh dunia," kata organisasi itu dalam pernyataannya. "Kami menuntut rencana pembakaran itu dibatalkan."

Sementara, pendeta senior di Orlando, Florida mengatakan tindakan itu hanya akan memicu masalah.

Melawan terorisme, kata dia, bukan dengan mengobarkan kemarahan. "Melawan api dengan api hanya akan mengobarkannya. Cinta adalah air yang akan memadamkan kehancuran."

Sementara, umat muslim dunia telah bergerak, menentang dan memprotes rencana pembakaran Al Quran.

Senin lalu, ratusan warga Afghanistan berkumpul di ibukota Kabul untuk mengecam pembakaran Al Qur'an. Mereka berteriak, "Hidup Islam" dan "Matilah Amerika".

Aksi protes juga terjadi di Indonesia -- negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Salah satunya pada Sabtu, 4 September 2010 oleh ratusan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Sulawesi Selatan.

"Kami memiliki misi untuk menyelamatkan Alquran. Jika Al Quran ini betul-betul dibakar, maka kami akan marah besar," tegas Hasanuddin Rasyid, sambil mengacungkan Alquran ke udara, diiringi teriakan takbir berkali-kali.

HTI mendesak Pemerintah AS, umat Kristen termasuk di Indonesia untuk menggagalkan rencana itu. Jika pembakaran dilakukan, itu akan memancing umat Islam untuk bereaksi dan marah.
Protes juga disampaikan pemeluk agama berbeda di Indonesia. Mereka minta, pemerintah AS bertindak tegas untuk menghentikannya.

Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta umat Islam di Indonesia tidak terprovokasi dengan gerakan itu.

MUI menegaskan, tidak akan mengeluarkan fatwa atau kecaman. Sebab, ekspresi kemarahan sekelompok kecil orang. MUI menyerukan perlawanan atas aksi itu dilakukan secara damai. (tian43a)

Baru permulaan Dan gencar - gencarnya Saham GARUDA jatuh , apa kata mereka di balik kepemilikan


Harga saham maskapai pelat merah itu terkoreksi Rp100 (13,33 persen) ke posisi Rp650.


jakarta - beritatercepat
Meski terkoreksi hingga penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat 11 Februari 2011, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, optimistis harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih berpeluang menguat.

Pada akhir perdagangan sesi pagi hari ini, harga saham Garuda melemah Rp110 (14,66 persen) ke posisi Rp640. Volume transaksi tercatat sebanyak 934,7 ribu lot senilai Rp291,23 miliar dengan frekuensi 7.656 kali.

Sepanjang transaksi sesi pertama, harga saham maskapai pelat merah itu diperdagangkan di level terendah Rp580 dan tertinggi Rp700 per unit.

Mustafa mengatakan, penurunan harga saham Garuda karena kondisi pasar saham yang cenderung fluktuatif. "Ini hal yang biasa," kata dia di sela pencatatan saham perdana (listing) saham Garuda di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hingga akhir perdagangan sesi pertama, broker yang mencatatkan penjualan saham terbanyak adalah PT Mandiri Sekuritas (121.850 lot), PT DBS Vickers Securities Indonesia melepas 60 ribu lot, PT Samuel Sekuritas Indonesia (55,08 ribu lot), PT Danareksa Sekuritas (50,09 ribu lot), dan PT Reliance Securities Tbk (49,75 ribu lot).

Garuda Indonesia hari ini mencatatkan sahamnya di papan utama BEI. Maskapai pelat merah itu akan mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit.

Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen dari saham yang ditawarkan terserap pasar. Sementara itu, sisanya sekitar 47,5 persen harus diserap penjamin pelaksana emisi.Hingga pukul 10.40 WIB pada perdagangan perdana hari ini, harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih tergelincir ke teritori negatif. Harga saham maskapai pelat merah itu terkoreksi Rp100 (13,33 persen) ke posisi Rp650.

Volume transaksi tercatat sebanyak 858.630 lot senilai Rp266,86 miliar dengan frekuensi 7.010 kali. Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp14,7 triliun tersebut sempat ditransaksikan pada level terendah Rp580 dan tertinggi Rp700 per unit.

Berdasarkan data transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 10.45 WIB, broker PT Mandiri Sekuritas tercatat menjual saham Garuda paling banyak, yakni mencapai 121,24 ribu lot.

Selanjutnya, PT DBS Vickers Securities Indonesia melepas 60 ribu lot, PT Reliance Securities (49,35 ribu lot), PT Danareksa Sekuritas (48,46 ribu lot), PT OSK Nusadana Securities (42,61 ribu lot), dan PT Bahana Securities menjual 30,34 ribu lot.
Namun, selama transaksi, Danareksa dan Reliance juga kembali melakukan pembelian masing-masing sebanyak 66,6 ribu lot dan 38,3 ribu lot.
Terkait penjualan saham Garuda tersebut, Direktur Mandiri Sekuritas, Iman Rachman, belum dapat memberikan penjelasan. "Bisa telepon lagi, saya masih di tengah acara," kata Iman kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 11 Februari 2011.

Garuda Indonesia hari ini mencatatkan sahamnya (listing) di papan utama BEI. Maskapai pelat merah itu mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit.

Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Namun, dalam proses IPO, hanya sekitar 52,5 persen atau 3,32 miliar saham yang terserap pasar. Sementara itu, sisanya sekitar 47,5 persen atau 3,008 miliar saham harus diserap penjamin pelaksana emisi.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.

Paska IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah Republik Indonesia sebesar 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen).

Per 30 September 2010, total pendapatan perseroan mencapai Rp12,6 triliun. Laba bersih terbukukan Rp194,8 miliar dengan total aset senilai Rp14,22 triliun.

Garuda Indonesia adalah emiten ketiga yang mencatatkan sahamnya di BEI sejak awal tahun ini. Sebelumnya, dua emiten yang telah listing di bursa efek pada Januari 2011 adalah PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) dan PT Martina Berto.Penjamin emisi PT Garuda Indonesia Tbk mengambil sisa saham yang tak terjual dalam penawaran umum perdana (IPO). Nilainya pun tak tanggung-tanggung, Rp2,25 triliun.

Dalam data di Bursa Efek Indonesia, saham yang diambil penjamin emisi mencapai 3,008 miliar saham, atau sekitar 47,5 persen dari saham yang ditawarkan. Dalam IPO ini, Garuda menawarkan 6,33 miliar saham dengan nilai Rp750. "Saham yang berhasil dipesan publik hanya 3,327 miliar," tulis data itu.

Apakah saham Garuda tak laku? Direktur Utama Danareksa Sekuritas Marciano Herman membantah. Menurut dia, ini sudah menjadi tugas penjamin emisi, yaitu membeli saham yang tak terjual. "Dan kami melihat prospek Garuda sangat bagus," katanya di Jakarta, Jumat 11 Februari 2011. "Kami hanya melaksanakan tugas, menyerap saham yang tak laku."

Mengenai harga saham yang turun saat perdagangan perdana, Marciano mengaku tak bisa memengaruhi pasar sekunder. "Semua dipengaruhi sentimen dan likuiditas," katanya.

Harga saham berkode GIAA ini jatuh pada perdagangan perdana. Pada menit awal, harga saham dibuka langsung turun 50 poin (-6,67 persen) menjadi Rp700 dari harga penawaran. Bahkan harga Garuda terus turun hingga Rp620 pada 3 menit pembukaan.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas.

Pasca IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen).Harga saham PT Garuda Indonesia Tbk jatuh pada perdagangan perdananya. Di menit awal, harga saham Garuda dibuka langsung turun 50 poin menjadi Rp700 atau turun 6,6 persen dari harga penawaran Rp750.

Pantauan VIVAnews, Jumat 11 Februari 2011, harga Garuda terus turun hingga mencapai Rp620 sesudah 3 menit pembukaan.

Maskapai pelat merah itu akan mencatatkan sebanyak 22,6 miliar saham dengan harga penawaran Rp750 per unit. Garuda dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) menawarkan 6,33 miliar saham atau sebesar 27,98 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum.

Porsi Garuda 4,4 miliar saham, sedangkan PT Bank Mandiri Tbk yang memiliki saham di Garuda sebanyak 1,93 miliar unit. Dari pelepasan saham Garuda tersebut, total dana yang dapat diraup sekitar Rp4,75 triliun.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi atau joint lead underwriter adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas. Ketiga penjamin pelaksana emisi itu telah menyatakan kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sisa saham Garuda yang ditawarkan dan tidak habis terjual.

Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham senilai Rp1,3 triliun atau sekitar 27,49 persen.

Paska IPO, komposisi kepemilikan saham Garuda adalah pemerintah Republik Indonesia sebesar 69,14 persen, PT Angkasa Pura II (1,78 persen), PT Angkasa Pura I (1,1 persen), dan publik (27,98 persen).

Dana hasil IPO tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) perseroan serta ekspansi bisnis. Garuda berencana mendatangkan sebanyak 11 pesawat jenis Boeing 737-800 dan satu unit pesawat Airbus 2230 pada 2011. (tian43a)

Ormas makin merajalela di Indonesia , apakah tetap dipertahankan dengan alasan ke Agamaan







jakarta - beritatercepat-
Pemerintah sebenarnya sudah lama memiliki peraturan organik menjalankan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa. Peraturan Pemerintah ini juga mengatur pembekuan dan pembubaran organisasi massa.

Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kementerian Dalam Negeri, Mayor Jenderal (purnawirawan) Tanri Bali Lamo, menjelaskan kepada VIVAnews, bahwa ada PP Nomor 18 Tahun 1986 untuk menjalankan UU Ormas.

Tanri mengatakan, ormas-ormas itu memang dibina pemerintah. Ormas tingkat nasional dibina oleh Menteri Dalam Negeri, tingkat provinsi oleh Gubernur, kota oleh Walikota dan kabupaten oleh Bupati. "Kalau ormas mengganggu ketertiban umum, suku, ras, dan sebagainya memang dapat dibubarkan," katanya.
Aturan itu terdapat dalam pasal 18 PP tersebut. Namun, pembekuan atau pembubaran tidak bisa serta merta dilakukan. Tahap pertama, jika terjadi syarat untuk pembekuan atau pembubaran, Pemerintah mengeluarkan teguran dulu yang berlaku sampai 10 hari.

"Kalau masih tidak memperbaiki diri, nanti diberi teguran kedua yang juga 10 hari berlaku," katanya. "Kalau tidak berubah juga, dibekukan," katanya.

Pembekuan itu didasarkan saran dari pihak terkait. Untuk Mendagri, minta pendapat Mahkamah Agung.

Karena itu, kata Tanri, Menteri Dalam Negeri dalam memberi teguran harus ada bukti kerusuhan dilakukan organisasi tersebut. Kalau tindakan orang perorang, dilakukan penindakan oleh penegak hukum.

"Jadi memang benar apa yang disampaikan Presiden," kata Tanri, "bahwa ormas bisa dibubarkan."

Berikut isi aturan Tata Cara Pembekuan dan Pembubaran:
Pasal 18:
(1) Organisasi kemasyarakatan yang melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum, dan/atau menerima bantuan pihak asing tanpa persetujuan Pemerintah Pusat dan/atau memberi bantuan kepada pihak asing yang merugikan kepentingan bangsa dan negara, dapat dibekukan kepengurusannya.

(2) Pembekuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan ruang lingkup keberadaan organisasi yang bersangkutan.

Pasal 19
Kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, meliputi :
a.menyebarluaskan permusuhan antar suku, agama, ras, dan antar golongan;
b. memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa;
c.merongrong kewibawaan dan/atau mendiskreditkan Pemerintah;
d.menghambat pelaksanaan program pembangunan;
e.kegiatan lain yang dapat mengganggu stabilitas politik dan keamanan.

Pasal 20
Bantuan dari pihak asing yang harus mendapat persetujuan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, meliputi bantuan :
a.keuangan;
b.peralatan;
c.tenaga;
d.fasilitas.
demikian dapat kami simpulkan dari sumber yang kami dapat (tian43a)

Aksi bringas yang tidak prikemanusiaan akibat dipanasin oleh seorang dibalik layar














jakarta -beritatercepat
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menemukan indikasi kejanggalan dalam kasus kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang. Diantaranya, Komnas HAM menduga kepolisian sudah mengetahui jumlah warga yang akan menyerang jemaah.
"Kami hormati Komnas HAM yang melakukan penyelidikan kasus ini. Tapi, kepolisian itu sudah mengantisipasi bentrok sejak Kamis dan Jumat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar saat dihubungi, Jumat 11 Februari 2011. "Bentroknya kan terjadi Minggu."
Kepolisian, kata dia, sudah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah bentrokan terjadi. Antara lain, kepolisian sudah berdialog dengan jemaah Ahmadiyah yang bertahan di sebuah rumah sebelum diserang. Namun, saat itu, jemaah menolak untuk dievakuasi.

Selain itu, sambungnya, kepolisian pun melakukan pemeriksaan internal untuk mengantisipasi ada pelanggaran prosedur yang dilakukan petugas di lapangan. "Biarkan Komnas bekerja, juga biarkan kami bekerja," kata dia. Sejauh ini, kata Boy, proses pemeriksaan aparat di Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum).

Komnas HAM berencana meminta keterangan kepolisian? "Kepolisian yang mana. Sudah kami katakan, kami pun melakukan pemeriksaan internal. Biarkan kami bekerja. Kami tetap menghargai kerja Komnas," kata dia.

Sebelumnya, Boy juga menjelaskan mengapa tak cukup banyak petugas polisi di TKP saat kejadian. "Mendatangkan aparat dalam jumlah besar tak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Masalah utamanya, lokasi kejadian jauh dari pusat kota.Arif, perekam serangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu 6 Februari 2011 lalu merupakan jemaah Ahmadiyah. Tetapi, mengapa selama merekam gambar Arif tidak turut diserang massa?

"Katanya dia mengaku wartawan," kata Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ridha Saleh, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 11 Februari 2011.

Karena mengaku wartawan itulah, kata Ridha, Arif tidak menjadi sasaran massa yang mengamuk. Padahal, massa yang beringas itu menyerang jemaah Ahmadiyah di dalam rumah.

Rencananya, sekitar pukul 10 pagi ini, Arif akan memberikan testimoni di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat. Arif akan sedikit memberikan penjelasan tentang kegiatan perekaman itu.

Usai memberikan testimoni di Komnas HAM, rencananya Arif akan memberikan keterangan kepada polisi. Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri agar Arif membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Gambar yang dihasilkan dalam video memperlihatkan jelas kejadian sebelum penyerangan sampai aksi massa berakhir. Arif, si pengambil gambar terlihat leluasa merekam peristiwa itu dari berbagai sudut. Bahkan, di tengah kondisi yang sangat berbahaya itu, Arif berada dalam kondisi aman. Perekam video penyerangan jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu 6 Februari 2011 lalu, akhirnya diketahui. Rencananya, pagi ini, si perekam video akan sedikit memberikan penjelasan di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Rencananya nanti sekitar pukul 10.00 dia akan memberikan penjelasan," kata Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 11 Februari 2011.

Siapa si perekam yang sempat dicari-cari polisi itu? "Namanya Arif. Dia memang mengaku merekam," kata Ridha. Arif, kata Ridha, merupakan anggota jemaah Ahmadiyah. Arif akan memberikan keterangan di Komnas HAM atas kegiatan perekaman gambar yang dilakukan.

Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri tentang kegiatan Arif yang merekam gambar penyerangan. Usai menggelar keterangan pers di Komnas HAM, Arif akan memberikan keterangan di Mabes Polri.

"Kami meminta Mabes Polri agar Arif dapat di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan). Tetapi, kami meminta Mabes Polri untuk menjemput Arif," ujar Ridha.

Dalam video itu terlihat, si pengambil gambar terlihat leluasa merekam peristiwa itu dari berbagai sudut. Bahkan, di tengah kondisi yang sangat berbahaya itu, si perekam berada dalam kondisi aman. Si perekam juga sudah berada di lokasi saat serangan itu berlangsung.

Soal video itu, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam mengatakan belum diketahui siapa pengambil dan pengunggahnya ke Internet. Dan polisi juga tidak akan memeriksa si pengunggah video itu ke internet,

"Ya tidaklah, nanti dia tidak mau upload lagi, dong," kata Anton di Mabes Polri, Kamis, 10 Februari 2011. Video itu digunakan polisi untuk menemukan pelaku kerusuhan lainnya. "Iya itu jadi bahan masukan Irwasum dan Bareskrim,"(tian43a)

Banyak Wajib Pajak Besar Belum Bayar Benar Penerimaan pajak sebetulnya


Penerimaan pajak sebetulnya masih beberapa persen dari potensi wajib pajak yang ada.

jakarta - beritatercepat
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku masih banyak wajib pajak besar yang hingga saat ini belum sepenuhnya membayar pajak sesuai dengan kewajibannya.

"Kami melihat, banyak kok wajib pajak besar yang belum sepenuhnya bayar pajak," ujar Dirjen Pajak Kemenkeu Fuad Rahmany di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis 10 Februari 2011.

Menurut Fuad, ada sejumlah faktor belum sesuainya penerimaan dari para wajib pajak besar. Di antaranya, dipicu kapasitas dari aparat pajak yang belum maksimal dalam kemampuannya mencari dan mengidentifikasi transaksi yang dikenakan pajak.

"Itu semua yang kami bangun, tidak ada hubungan dengan kasus, tapi kapasitas yang selama ini sudah dibangun sebetulnya tinggal kami tingkatkan saja," katanya.

Fuad mengakui penerimaan pajak yang selama ini diterima pemerintah hingga ratusan triliun rupiah sebetulnya masih beberapa persen saja dari potensi wajib pajak yang ada.

Untuk itu, Mantan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappeman-LK) ini bakal memfokuskan penerimaan negara dari pajak dengan mengejar wajib pajak yang belum terjaring maupun belum membayar pajak sesuai kewajibannya dengan meningkatkan ekstensifikasi pajak sembari tetap melakukan intensifikasi dalam tubuh Ditjen Pajak.

"Pajak yang belum tergali, baik ekstensifikasi maupun intensifikasi tapi fokusnya lebih banyak di ektensifikasi karena masih banyak wajib pajak yang belum bayar pajak sepenuhnya," kata Fuad seraya mengatakan dirinya akan memperbaiki cara kerja aparat Ditjen Pajak serta metode dalam membuat profiling dan benchmarking.

Langkah-langkah tersebut, Fuad menambahkan, diharapkan bisa meningkatkan penerimaan pajak, sekaligus perbaikan sistem sehingga tidak ada lagi kasus-kasus pajak seperti Gayus H Tambunan.

Dengan pengalamannya sebagai wasit bursa, ia juga tidak menutup kemungkinan menjalin kerja sama dengan PT Burse Efek Indonesia untuk menggali potensi pajak dari wajib pajak. (tian43a)

Bentuk Tim Khusus masalah Gayus Tambunan







jakarta - beritatercepat
Kementerian Keuangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), bersama-sama akan membentuk tim independen guna mengusut tuntas 151 berkas wajib pajak yang diduga terkait kasus Gayus Tambunan.
"Lagi disiapkan timnya," kata Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Sonny Loho, di Jakarta, Kamis 10 Februari 2011.

Menurut Sonny, tim independen tersebut khusus dibentuk untuk mengusut wajib pajak yang kemungkinan terkait dengan kasus Gayus. Sebelumnya Kementerian Keuangan telah menyerahkan 151 dokumen wajib pajak yang diminta kepolisian.

Kementerian Keuangan berharap dengan pelibatan instansi di luar Kementerian, seperti KPK dan BPKP, diharapkan bisa menunjukkan bahwa pihaknya tidak melakukan upaya proteksi terhadap pengungkapan kasus itu.

Sonny berharap dengan pembentukan tim independen, akan terlihat wajib pajak mana yang terbukti bekerja sama dengan Gayus untuk 'mengelabui' laporan pajak. Tim juga diharapkan bisa membuktikan bila ada wajib pajak yang tidak bersalah.

Dalam kapasitasnya, tim dari Kementerian Keuangan akan bertugas mengaudit akuntansi serta melihat dari sisi perpajakan. "Kami ingin memeriksa jangan sampai orang yang tidak salah kena, yang salah malah tidak kena," katanya (tian43a)

Garuda sudah jauh lebih sehat dan siap berkompetisi di level internasional.


Masuk Bursa, Garuda Makin Melaju



jakarta - berita tercepat
PT Garuda Indonesia menapaki sejarah baru. Perusahaan maskapai penerbangan terbesar di Indonesia ini mewujudkan rencana besarnya, melantai di Bursa Efek Indonesia.

Selama tujuh hari, pada 2-8 Februari 2011, Garuda akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 6,4 miliar lembar saham atau 26.7 persen kepada publik. Pada 11 Februari 2011, saham Garuda mulai diperdagangkan atau dicatatkan di bursa efek Indonesia.

Ini adalah salah satu langkah besar dari maskapai milik negara tersebut setelah melalui proses restrukturisasi panjang dan melelahkan selama lebih dari sepuluh tahun silam. Langkah besar yang telah membalikkan situasi yang terjadi pada 1998 lalu. Saat itu, Garuda sudah berada di ujung tanduk, nyaris bangkrut, modalnya minus, utang menumpuk, karyawan resah, pilot hengkang dan tak ada cerita beli pesawat baru.

Sekarang, Garuda sudah menapaki era baru. Garuda sudah jauh lebih sehat dan siap melaju menjadi perusahaan penerbangan yang bersaing di level internasional.
Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, mengatakan Garuda yang merupakan national flag carrier, telah berhasil melakukan turn around dan kini menjadi perusahaan yang punya prospek bisnis di masa mendatang.

"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, Indonesia merupakan pasar penting bagi industri penerbangan," kata Emir.

Dia mengingatkan potensi pasar domestik yang sangat potensial mengalami pertumbuhan rata–rata sebesar 15-20 persen setiap tahunnya. Selain itu, Indonesia memiliki 240 juta penduduk dengan pendapatan perkapita yang terus meningkat dan didukung pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Emir menjelaskan sudah banyak kemajuan yang diperoleh Garuda dalam satu dekade terakhir. Dari sisi finansial, sebagai maskapai kebanggaan nasional, BUMN ini telah sukses menyelesaikan restrukturisasi utang selangit, mencapai US$868 juta.

Bahkan, sejak 2005, Garuda berhasil menurunkan jumlah utang secara signifikan menjadi US$464 juta pada November 2010. Utang berhasil diturunkan melalui pembayaran cicilan, pembelian kembali (debt buy back) dan proses konversi (equity conversion).

Bagian terakhir dari sisa utang sebesar US$464 juta, senilai US$277 juta telah diteken restrukturisasinya pada 17 Desember 2010 di London dan direstrukturisasi hingga tahun 2016. Utang tersebut digunakan untuk membiayai pembelian 6 pesawat A 330-300 pada tahun 1996.

Yang lebih penting lagi, Garuda bukan sekedar sukses menyelesaikan utang. Kini, Garuda telah mengubah image sebagai perusahaan negara yang terus merugi dan menggerogoti negara berganti menjadi perusahaan yang menguntungkan.

Jika pada 2004, Garuda pernah rugi sampai Rp811 miliar, empat tahun kemudian Garuda sudah berhasil meraup laba Rp669 miliar pada 2008. Bahkan, pada saat krisis finansial global belum pulih pada 2009, Garuda berhasil membukukan keuntungan hingga Rp1 triliun. Tak mengherankan jika tiga tahun berturut-turut belakangan ini, Garuda terus menerus meraih keuntungan.

Dari sisi pelayanan, Garuda kini merupakan full service airline dan maskapai penerbangan satu satunya di Indonesia yang memiliki kategori layanan berbintang empat dari “SkyTrax.”

Dari sisi keamanan atau keselamatan penerbangan, Garuda merupakan perusahaan penerbangan bersertifikat “IOSA (International Air Transport Association/IATA Safety Audit)”, dan dianugerahi gelar “The World’s Most Improved Airlines” dari SkyTrax - Inggris dan award “ Turn Around of The Year” dari “Center for Asia Pacific Aviation” (CAPA) - Australia.

Yang tidak luput dari perhatian penumpang adalah soal ketepatan penerbangan. Dalam soal ini, ketepatan waktu penerbangan (on time performance), maskapai yang rutin mengangkut jamaah haji Indonesia ini telah mencapai 85 persen, di atas standard industri di kawasan Asia Pasifik.

Di masa mendatang, Garuda bakal terus melaju. Kini, manajemen sudah menyiapkan konsep pengembangan hingga 2015 dengan nama Quantum Leap yang merumuskan adanya revitalisasi armada.

Rencananya, manajemen akan menambah armada menjadi 153 pesawat pada 2015. Garuda juga akan mengembangkan rute domestik menjadi 2 kali lipat dan internasional menjadi 3 kali lipat pada tahun 2013.

Untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, Garuda telah mempersiapkan sumber daya manusia menjadi karyawan yang efisien dan efektif, budaya perusahaan yang positif dengan menerapkan system meritokrasi.

Dengan sistem ini, penghargaan kepada karyawan akan dikaitkan dengan kinerja dan kontribusi karyawan kepada perusahaan. Mereka yang menunjukkan produktivitas tinggi dan memberi kontribusi positif, akan mendapatkan penghargaan lebih besar dan begitu juga sebaliknya.
Garuda juga memberi kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya, dan perusahaan memberikan apresiasi dan remunerasi sesuai kontribusinya.

Saham Diminati

Dengan prospek bisnis dan jaringan yang cukup luas tersebut, tidak mengherankan jika penjualan saham perdana Garuda mengundang minat investor, termasuk para investor retail. Sebut saja misalnya salah satu anggota Frequent Flyers Garuda Indonesia, Roy Iskandar, yang hadir dalam ”Investor Gathering”, menyatakan sangat berminat untuk membeli saham Garuda.

“Sebab, Garuda telah berhasil melakukan turn around dan sesuai program bisnis yang disiapkan sehingga prospek bisnisnya cukup baik,” katanya.
Roy hanyalah satu dari 435 ribu anggota Garuda Frequent Flyer. Direktur Utama Smilling Tour, Anthony Akili, yang menjadi mitra Garuda juga tertarik untuk membeli saham Garuda karena dalam beberapa tahun terakhir maskapai ini menunjukkan perkembangan signifikan. "Kemajuan Garuda ke depan juga akan berarti bagi kemajuan Smilling Tour, yang merupakan salah satu mitra usaha Garuda."

Bukan hanya investor retail yang tertarik. Sejumlah Dana Pensiun dan Asuransi juga menyatakan minatnya untuk membeli saham Garuda. Mereka menilai dengan harga Rp750 per unit dan kondisi bursa saham yang sedang melemah justru menjadi kesempatan emas bagi investor untuk membeli saham ini. Namun, investor institusi tersebut umumnya memang membeli untuk investasi jangka panjang karena melihat prospek Garuda yang bagus di masa mendatang.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Utama Jamsostek, Hotbonar Sinaga, menyampaikan bahwa Jamsostek akan membeli saham Garuda karena disamping merupakan bentuk sinergi di antara sesama BUMN, Garuda memiliki prospek bisnis ke depan yang baik.

Jamsostek meyakini bahwa Garuda berprospek sangat positif dan rencananya akan mengambil secara maksimal saham yang akan dilepas melalui IPO.

Namun, ketentuan internal yang berlaku dalam investasi membatasi Jamsostek hanya dapat mengambil 5 persen dari free float [saham yang diperdagangkan] atau diperkirakan berkisar pada Rp250 -300 miliar. "Padahal di atas kertas kami merencanakan akan ambil lebih dari nilai tersebut."

Sebagai investor institusi yang memiliki profesionalisme serta berorientasi jangka panjang, menurut Hotbonar, Jamsostek akan menahan saham Garuda dalam jangka waktu minimal 2 - 3 tahun, bahkan lebih. Dia melanjutkan, sebagai investor yang berkualitas, Jamsostek sama sekali tidak punya motif profit taking, dan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian sesuai PP no. 22 thn 2004 yang mengatur investasi Jamsostek.

Rencananya, Garuda akan menggunakan dana yang didapat dari hasil penjualan saham perdana ini untuk mendukung pelaksanaan program pengembangan perusahaan dan ekspansi bisnis ke depan. (tian43a)