Entri Populer

Selasa, 08 Februari 2011

PENYEBAP TERBESAR KANGKER






Jakarta beritatercepat
WHO: 30 Persen Kanker Akibat Kegemukan
Jakarta (ANTARA) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 30 persen risiko terjadinya kanker diakibatkan oleh faktor kegemukan (obesitas) dan kurangnya aktivitas fisik antara lain karena terlalu banyak duduk.

"Sebagai anggota dari UICC (the Union for International Cancer Control), Yayasan Kanker Indonesia merasa terpanggil untuk memberi informasi mengenai kanker, dalam hal ini yang terkait kanker kulit yang dapat dideteksi sedini mungkin agar bisa disembuhkan," kata Adiati Siregar, ketua Yayasan Kanker Indonesia dalam siaran pers, di Jakarta, Senin.

Seperti halnya kasus kanker lain, minimnya pengetahuan menyebabkan banyak gejala dini kanker kulit yang tidak dilaporkan, dibiarkan begitu saja hingga kemudian menimbulkan cacat bahkan kematian.

Diantara berbagai jenis kasus kanker di Indonesia, diketahui ternyata kanker kulit menunjukkan angka kejadian yang semakin meningkat dan dikaitkan dengan sinar ultraviolet dari matahari.

Manusia Indonesia banyak yang terpajan sinar ultraviolet setiap harinya dalam jangka waktu yang lama, namun beruntung Indonesia memiliki pigmen (penyebab kulit berwarna coklat kehitaman) yang bersifat melindungi tubuh dari pajanan ultraviolet.

Mengajarkan kepada anak-anak dan remaja untuk menghindari pajanan ultraviolet dengan bersikap cerdas dan akrab "Sun Smart" terhadap pajanan sinar matahari yaitu dengan menggunakan topi, payung, tabir matahari dan pakaian yang menutupi lengan.

Hal ini akan berdampak sangat berarti pada tahun-tahun selanjutnya.

Sinar matahari dalam jumlah cukup, dikenal sebagai sumber utama vitamin D.

Paparan sinar matahari akan merangsang kulit untuk memproduksi vitamin D yang penting bagi kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan berbagai proses tubuh lainnya.

Terlalu sedikit vitamin D pada anak, dikaitkan dengan pelunakan tulang, peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan rendahnya kolesterol baik (HDL) di kemudian hari.

Meski demikian, pajanan sinar matahari terutama sinar ultraviolet antara pukul 10.00-16.00 dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker kulit.

Tentu saja dengan pengetahuan yang cukup, bahaya tersebut dapat dihindari dengan cara melakukan edukasi sejak dini.

Menurut UICC, sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan populasi usia lanjut yang meningkat, Indonesia harus mewaspadai kecenderungan peningkatan jumlah kasus kanker di negara berkembang yang mencapai sekitar 50-70 persen kasus kanker dunia yang setiap tahunnya meningkat dari 10,9 juta pada 2002 dan diperkirakan akan menjadi 16 juta pada 2020.(tian43a)

Sekjen PSSI Bantah Kematian Adjie Karena Diracun










Jakarta Berita tercepat
Kepergian aktor Adjie Massaid begitu mengagetkan karena sebelumnya tidak tampak pria ini mengalami gangguan kesehatan. Menjabat sebagai anggota legislatif dan sekaligus menjadi manajer Timnas U-23 tentu menempatkan almarhum pada kursi panas.Sempat beredar kabar di BlackBerry Messenger (BBM), bahwa kematian Adjie yang juga menjabat sebagai anggota DPR Komisi V dari partai Demokrat ini adalah karena diracun. Namun segera kabar tersebut dibantah oleh Nugraha Besoes yang juga menjabat sebagai Sekjen PSSI.

"Tidak ada itu tidak benar kabar itu dan saya harap berita itu tidak dikembangkan ke hal yang negatif, dan jika itu dilempar ke umum maka yang akan bereaksi keras pertama kali adalah pihak keluarga, minta otopsi atau apapun," ucap Nugraha Besoes ketika ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (05/02), ketika melayat ke pemakaman Adjie Massaid.

Orang kuat dari PSSI ini kembali menegaskan bahwa kabar tersebut tidaklah benar, dan ia meminta semua pihak untuk berhenti menghembuskan isu tersebut terutama untuk menghormati pihak keluarga almarhum Adjie Massaid.

"Saya kira nggak lah jauh lah dari kabar burung tersebut, dan saya kira memang sudah waktunya dan yang di atas memang sudah berkehendak mungkin. Terakhir Januari saja saya lihat dan ketemu nggak ada apa-apa kok, masih sempat ngobrol dan wajar-wajar saja. Tolong jangan dikembangkan lah kabar itu, kasihan lah sama keluarganya," pungkasnya.(tian43a)

Jumlah Penumpang Terminal 3 SEpi






JAKARTA, beritatercepat — Akibat penutupan operasi PT Mandala Airlines, jumlah penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Januari 2011 turun hingga 62,88 persen menjadi 20.000 orang. Persentase tersebut setara dengan 33.886 penumpang dari Desember 2010.

"Dampak tidak beroperasinya Mandala sangat terasa dengan turunnya jumlah penumpang di Terminal 3," ucap Direktur Utama PT Angkasa Pura II,Tri Sunoko akhir pekan lalu.

Terminal 3 selama ini dipergunakan oleh dua maskapai penerbangan berbiaya murah, yaitu PT Mandala Airlines dan PT Indonesia AirAsia. Pada Desember 2010, jumlah penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta mencapai 53.886 orang.

Dari jumlah itu, penumpang Mandala mendominasi dengan jumlah sebanyak 33.982 orang. Sisanya adalah penumpang dari PT Indonesia AirAsia berjumlah 19.764 orang.

Penurunan jumlah penumpang juga bisa terlihat dari jumlah penumpang per hari. Sebelum Mandala berhenti beroperasi, jumlah penumpang rata-rata per hari di Terminal 3 mencapai 1.796 orang. Saat ini, jumlah rata-rata penumpang per hari hanya sebanyak 667 orang.

Sebagai informasi, jumlah penumpang Mandala secara keseluruhan pada tahun 2010 mencapai 2,5 juta orang. Sementara jumlah penumpang AirAsia pada tahun lalu secara keseluruhan mencapai 3,97 juta orang.

Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi mengatakan, posisi Mandala di terminal 3 belum akan digantikan. Hal itu sesuai dengan keputusan Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat yang memberikan kesempatan 45 hari kepada Mandala untuk merestrukturisasi perusahaan. "Kami tunggu perkembangannya nanti," ujar Salahudin.

Meski demikian, Salahudin mengaku ada beberapa maskapai lain yang mengajukan penggunaan Terminal 3. Sayangnya, dia enggan menyebut maskapai-maskapai yang berminat itu. (tian43a)