Entri Populer
-
Medan (berita tercepat) Untuk wanita, buah dada merupakan suatu bagian tubuh yang sangat berharga sekali, saya kira banyak wanita rasanya me...
-
Jumat, 28 Januari (beritatercepat) Di dunia kesehatan, menonton film atau gambar porno dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan...
-
Tersangka pencabulan ABG, Sartono (34) selain menyukai wanita juga menyukai sesama jenis khususnya anak-anak jalanan. Pelaku yang telah beri...
-
Sejumlah penumpang Air Asia tujuan Jakarta-Singapura dengan nomor penerbangan QZ 7786, tertahan di Bandara Soekarno Hatta, sejak sore tadi, ...
-
medan (berita tercepat) Lima wanita warga China dan dua lelaki tempatan yang menjadikan sebuah kelab karaoke mewah sebagai lubuk pelacuran d...
-
Medan Pemilik Harian Sinar Indonesia Baru, GM Panggabean, dinyatakan sebagai buronan kasus demo rusuh di Medan, Sumut. GM saat ini sedang s...
-
SIMALUNGUN,JAM 21.30 WIB Masdar (20) benar-benar kelewatan. Setelah mencicipi tubuh kekasihnya, An (18), warga Kampung II Pematang Bandar Ke...
-
Medan Pada tanggal 2 Januari 1818, gugur figur wanita pertama Nusantara yang menentang Belanda, Christina Martha Tiahahu. Ia wafat di ata...
-
Medan Apes benar nasib yeyen 17 tahun anak baru gede .Dalam laporanya pengaduanya yang didampingi keluarga melaporkan NS oknum C...
-
Medan - Sejumlah lokasi Usaha serta Warung Internet (warnet) di kawasan Medan sejak kemarin hingga saat ini Jumat (14/01/2011) galak dilak...
Jumat, 11 Februari 2011
Banyak Wajib Pajak Besar Belum Bayar Benar Penerimaan pajak sebetulnya
Penerimaan pajak sebetulnya masih beberapa persen dari potensi wajib pajak yang ada.
jakarta - beritatercepat
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku masih banyak wajib pajak besar yang hingga saat ini belum sepenuhnya membayar pajak sesuai dengan kewajibannya.
"Kami melihat, banyak kok wajib pajak besar yang belum sepenuhnya bayar pajak," ujar Dirjen Pajak Kemenkeu Fuad Rahmany di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis 10 Februari 2011.
Menurut Fuad, ada sejumlah faktor belum sesuainya penerimaan dari para wajib pajak besar. Di antaranya, dipicu kapasitas dari aparat pajak yang belum maksimal dalam kemampuannya mencari dan mengidentifikasi transaksi yang dikenakan pajak.
"Itu semua yang kami bangun, tidak ada hubungan dengan kasus, tapi kapasitas yang selama ini sudah dibangun sebetulnya tinggal kami tingkatkan saja," katanya.
Fuad mengakui penerimaan pajak yang selama ini diterima pemerintah hingga ratusan triliun rupiah sebetulnya masih beberapa persen saja dari potensi wajib pajak yang ada.
Untuk itu, Mantan Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappeman-LK) ini bakal memfokuskan penerimaan negara dari pajak dengan mengejar wajib pajak yang belum terjaring maupun belum membayar pajak sesuai kewajibannya dengan meningkatkan ekstensifikasi pajak sembari tetap melakukan intensifikasi dalam tubuh Ditjen Pajak.
"Pajak yang belum tergali, baik ekstensifikasi maupun intensifikasi tapi fokusnya lebih banyak di ektensifikasi karena masih banyak wajib pajak yang belum bayar pajak sepenuhnya," kata Fuad seraya mengatakan dirinya akan memperbaiki cara kerja aparat Ditjen Pajak serta metode dalam membuat profiling dan benchmarking.
Langkah-langkah tersebut, Fuad menambahkan, diharapkan bisa meningkatkan penerimaan pajak, sekaligus perbaikan sistem sehingga tidak ada lagi kasus-kasus pajak seperti Gayus H Tambunan.
Dengan pengalamannya sebagai wasit bursa, ia juga tidak menutup kemungkinan menjalin kerja sama dengan PT Burse Efek Indonesia untuk menggali potensi pajak dari wajib pajak. (tian43a)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar