Entri Populer

Senin, 24 Januari 2011

6 Pria Berpistol Beraksi, Istri Bos Showroom Dirampok




SENIN, 24 JANUARI 2011 | 11:02



Senin, 24 Januari 2011
MEDAN-
-Komplotan perampok berpistol beraksi lagi. Kali ini giliran rumah Jhoni Tuerah (43), pemilik showroom sepeda motor Yamaha di Padang Sidimpuan, yang menetap di Jl Timor Baru II, Kel.Gang Buntu, Kec.Medan Timur, Minggu(23/1) pukul 07.30 WIB.

Dalam aksinya perampok berhasil menyikat sejumlah perhiasan berlian, uang tunai, handphone bernilai ratusan juta rupiah. Aksi mereka berjalan mulus setelah berhasil menyakap pemilik rumah dan anak-anaknya.

Rumah mewah itu milik pasangan suami istri, Jhoni Tuerah (43) dan Sheren Johana (40). Diceritakan Sheren, dia dan anaknya, Glen (15) serta Nicholas (14 bulan) sedang memasak di dapur. Sedangkan suaminya, Jhoni Tuareh kebetulan sedang tidak di rumah. Pagi itu pembantunya Suryani (27), sedang menyapu halaman rumah. Tiba-tiba gerombolan tamu tak diundang itu meringsek masuk. Pintu pagar yang tak terkunci membuat aksi kawanan rampok mulus masuk rumah.

‘’Waktu itu, pembantu saya sedang menyapu rumah. Tiba-tiba saja ada enam pria yang langsung masuk dan menodongkan pistol pada pembantu saya dan langsung menuju ke arah saya dan anak saya,’’ ujar wanita yang akrab disapa A Sien itu.

Memang, gerbang dan pintu, tak lagi dikunci sebab hari sudah terang. Hanya saja, suasana lingkungan masih sepi.

Dalam keadaan takut karena ditodong pistol, Suryani berjalan menuju arah majikannya. Seperti pembantunya, A Sien dan kedua anaknya juga langsung ditodong pistol jenis FN. ‘’Mereka menyuruh kami diam dan tiarap, lalu kaki dan tanganku dan anak-anaku diikat pake tali kabel,’’terang A Sien, ketika diwawancarai, kemarin.

Suryani tak diikat. Dia disuruh menenangkan Nicholas, yang terus menangis karena ketakutan. Selanjutnya, kelima pelaku naik ke lantai 2 rumah. Mereka memeriksa seluruh isi kamar. Sedangkan seorang pelaku, menjaga A Sien, Glen dan Suryani, tetap dalam todongan pistol.

Nah, pelaku akhirnya menuju kamar A Sien dan mengacak-acak semua lemari dan laci mencari barang-barang berharga milik korban. ‘’Setelah mengacak-acak kamar saya, salah satu dari mereka turun dan membuka ikatan kaki saya, mereka lalu mengajak saya ke atas. Sampai di atas, mereka bertanya pada saya, mana lagi uang dolar dan barang-barang berharga milikmu yang lainnya, kata perampok itu. Lalu saya jawab sudah semua itu barang berharga yang saya miliki, nggak ada lagi pak,’’ katanya. A Sien juga diancam diperkosa dan dibunuh bila tidak menunjukkan semua barang berharga miliknya.

Puas mendapatkan uang Rp14 juta, 5 jam tangan, 2 set perhiasan berlian, 2 BlackBerry, 2 Nokia, 1 hp Lexus, 1 laptop dan cincin tunangan milik Suryani, para perampok langsung pergi.

‘’Para pelaku masuk ke lokasi pagi hari dan langsung melakukan penyekapan. Pemilik dan beberapa orang yang berada di dalam rumah langsung diamankan ke dalam satu kamar, dan setelah itu para pelaku melaksanakan aksinya,’’ ungkap Kapolsek Medan Timur, Kompol Patar Silalahi yang saat itu berada di TKP. Ditegaskannya, berdasarkan keterangan korban tentang ciri-ciri para pelaku, ada kemiripan dengan perampokan di Emerald Garden beberapa waktu lalu. ‘’Untuk kasus ini, kita akan tetap melakukan penyelidikan,” jelasnya.

Selain itu, bekerjasama dengan jajaran kepolisian lain, Polresta Medan menutup jalur perjalanan menuju luar kota. ‘’Untuk mempersempit ruang gerak pelaku, kita telah perintahkan anggota untuk menutup dan memantau akses menuju luar kota,’’tegas Patar. ‘’Kita sudah bentuk tim, tim ini gabungan Polsek Medan Timur dengan Polresta Medan,’’ tukasnya. Hingga saat ini petugas masih memeriksa saksi-saksi di Polsek Medan Timur. ‘’Saksi masih terus kita periksa, kita masih selidiki apakah peristiwa ini ada kaitannya dengan peristiwa perampokan di Medan Barat dan di Medan Kota,’’ pungkasnya, mengaku para tersangka tidak mengenakan penutup wajah saat beraksi.(ray/ala/sal/joe)

“Om..Lala Jangan Diikat Ya, Lala kan Masih Kecil”

Ada kisah menarik saat 5 perampok naik ke lantai 2 rumah. Saat menggelaedah seluruh kamar, ada kamar yang masih terkunci. Para perampok menggedornya. Di dalam, Geofani (14) dan Lala (6) sedang tidur. Keduanya juga anak A Sien. Karena terus digedor, Lala akhirnya membuka pintu. Dia tak sadar bakal menemukan penjahat di balik pintu kamar.

Begitu dibuka, sontak dia kaget melihat sejumlah pria tak dikenal langsung mengancamnya. ‘’Om Lala jangan diikat ya, Lala kan masih kecil. Jadi jangan diikat ya,’’ ujar Lala ketakutan, saat menyaksikan kakaknya diikat. Anehnya, perampok itu mengabulkan permintaannya.

Setelah menggasak harta dari rumah itu, para perampok pergi mengendarai mobil. Sayangnya, tak diketahui jenis mobil yang mereka gunakan. Tapi, sebelum pergi, seluruh penghuni rumah diikat, kecuali Lala. “Setelah rampok itu pergi, awalnya saya minta tolong sama anak saya Lala untuk mengambilkan gunting dan memotong tali ikatan tangan saya,’’ ungkap Asien. Setelah terlepas, barulah dia berlari ke depan dan menjerit minta tolong, sedangkan pelaku sudah kabur.

Memang, saat itu, Jhoni Tuareh lagi tak berada di rumah. “Ayah lagi bisnis di Malaysia. Aku sempat kejar (perampok) pakai mobil tapi gak ketemu. Setelah tidak dapat mengejar, saya langsung menanya kepada petugas keamanan, tapi mereka juga tidak mengetahui,” jelas Glen.(tian43a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar