Entri Populer
-
Medan (berita tercepat) Untuk wanita, buah dada merupakan suatu bagian tubuh yang sangat berharga sekali, saya kira banyak wanita rasanya me...
-
Jumat, 28 Januari (beritatercepat) Di dunia kesehatan, menonton film atau gambar porno dikenal dapat membantu meningkatkan kualitas hubungan...
-
Tersangka pencabulan ABG, Sartono (34) selain menyukai wanita juga menyukai sesama jenis khususnya anak-anak jalanan. Pelaku yang telah beri...
-
Sejumlah penumpang Air Asia tujuan Jakarta-Singapura dengan nomor penerbangan QZ 7786, tertahan di Bandara Soekarno Hatta, sejak sore tadi, ...
-
medan (berita tercepat) Lima wanita warga China dan dua lelaki tempatan yang menjadikan sebuah kelab karaoke mewah sebagai lubuk pelacuran d...
-
Medan Pemilik Harian Sinar Indonesia Baru, GM Panggabean, dinyatakan sebagai buronan kasus demo rusuh di Medan, Sumut. GM saat ini sedang s...
-
SIMALUNGUN,JAM 21.30 WIB Masdar (20) benar-benar kelewatan. Setelah mencicipi tubuh kekasihnya, An (18), warga Kampung II Pematang Bandar Ke...
-
Medan Pada tanggal 2 Januari 1818, gugur figur wanita pertama Nusantara yang menentang Belanda, Christina Martha Tiahahu. Ia wafat di ata...
-
Medan Apes benar nasib yeyen 17 tahun anak baru gede .Dalam laporanya pengaduanya yang didampingi keluarga melaporkan NS oknum C...
-
Medan - Sejumlah lokasi Usaha serta Warung Internet (warnet) di kawasan Medan sejak kemarin hingga saat ini Jumat (14/01/2011) galak dilak...
Senin, 14 Februari 2011
Menggelandang di Saudi, 306 WNI Dipulangkan Proses ini bisa cukup lama
jakarta - beritatercepat
Pemerintah Indonesia hari ini memulangkan lebih dari 300 warga negara Indonesia (WNI) penghuni kolong jembatan di Jeddah, Arab Saudi. Kebanyakan dari mereka tersangkut masalah hukum karena izin tinggal sudah habis.
Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri, 306 WNI akan mendarat siang ini di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Mereka terdiri atas 241 tenaga kerja wanita (TKW), 27 anak-anak, dan 38 bayi.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Kusuma Habir, mengatakan bahwa ini adalah langkah pertama untuk mengurangi jumlah WNI yang tinggal di kolong jembatan.
Kusuma tidak mengungkapkan berapa banyak WNI yang menggelandang di kolong jembatan. Namun, menurut dia, proses pemulangan seluruh WNI bisa memakan waktu cukup lama, karena mereka terus saja berdatangan ke kolong jembatan.
“Saat ini, kami sedang berkonsultasi dengan Kerajaan Arab Saudi untuk mendapatkan solusi yang tuntas mengenai permasalahan ini. Sementara ini, kami berusaha memulangkan mereka satu per satu,” ujar Kusuma saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Senin 14 Februari 2011 .
Solusi yang dimaksud, Kusuma menjelaskan, adalah upaya untuk menanggulangi dan mencegah para WNI kembali menghuni kolong jembatan di Arab Saudi. Gelombang kedua pemulangan WNI direncanakan pada Kamis, 17 Februari 2011.
Berdasarkan laporan dari Kemlu, para TKW tersebut adalah para overstayer atau yang telah habis izin tinggalnya di negara tersebut, namun tidak memperpanjangnya. Para TKI kebanyakan adalah para pelarian dari rumah majikannya karena beberapa hal, kemudian mereka sengaja berkumpul di kolong jembatan Jeddah untuk dipulangkan.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang lari dari majikan antara lain disebabkan tidak betah bekerja karena alasan tidak cocok, beban kerja yang cukup berat, gaji tidak dibayar atau mendapat perlakuan yang tidak baik seperti pelecehan, penganiayaan dan lain sebagainya.
Sindikat kriminal juga berperan dalam mempengaruhi para TKI yang bekerja secara prosedural dengan mengiming-imingi gaji lebih besar. Mereka akhirnya berpindah majikan tanpa menyadari risiko status keimigrasian yang sangat merugikan TKI tersebut.
Para sindikat ini juga mengincar para eks jemaah umroh yang kemudian bekerja secara ilegal. “Di antara WNI yang overstayers tersebut, 20 persen merupakan eks jemaah umroh yang bekerja secara ilegal,” demikian pernyataan Kemlu. (tian43a)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar