Entri Populer

Minggu, 23 Januari 2011

Gubernur Canangkan Penanaman 10.000 Bibit Pohon

Jambi, Dalam rangka melestarikan lingkungan dan mensukeskan  program pemerintah dalam penanaman satu milyar pohon, Gubernur Jambi Dra. H. Hasan Basri Agus, MM, yang diwakili Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Fachrori Umar, M. Hum, bersama Bupati Muaro Jambi yang diwakili Sekretaris daerahnya Drs. H. Saifuddin Anang, dan Presiden Direktur Pertamina Ekplorasi dan Produksi (Presdir Pertamina EP), Salis S. Aprilian, Selasa (11/1) telah melakukan pencanangan penanaman 10.000 pohon, bertempat halaman Kantor Lurah Tempino, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi. 

Pada kesempatan ini Gubernur dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan oleh Wakil Gubernur menyampaikan terima kasihnya kepada Pertamina EP, yang telah menginisiasi kegiatan penanaman pohon, hal ini menunjukkan komitmen Pertamina EP dalam membantu tugas pemerintah untuk menciptakan lingkungan hidup yang asri, nyaman dan lestari. Sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai contoh bagi perusahaan lainnya, untuk bersama-sama pemerintah menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mengingat dengan menanam pohon, akan memberikan manfaat banyak, diantaranya ; mencegah terjadinya longsor, mengurangi pemanasaan global dan mengurangi pencemaran udara. 

Ditegaskan gubernur, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup tinggi, maka kebutuhan akan tersedianya lapangan pekerjaan merupakan hal yang mendesak. Dalam membuka lapangan pekerjaan di bidang pertanian, terkadang ada sekelompok masyarakat dan kalangan perusahaan, yang mengabaikan prinsip-pronsip pembangunan yang ramah lingkungan. Hal ini tergambar dengan masih adanya kegiatan pembakaran liar, pengalihan fungsi lahan, serta kegiatan lainnya, yang bertentangan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. 

Menurutnya, pengelolaan sumberdaya alam yang tidak mengikuti prinsip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan, akan mengakibatkan tanah, air dan udara mengalami degradasi, sehingga dapat menimbulkan bencana lingkungan. Selain itu ujar gubernur, strategi pembangunan nasional mengamanatkan bahwa, pembangunan harus diarahkan untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru, menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk memacu pertumbuhan ekonomi, kemudian melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Lebih lanjut gubernur menjelaskan   bahwa salah satu isu lingkungan yang menjadi perhatian masyarakat dunia pada akhir-akhir ini adalah masalah pemanasan global dan emisi karbon. Berdasarkan Perhitungan Dewan Nasional Pertumbuhan Iklim (DNPI) Provinsi Jambi menymbang emisi sebesar 57 juta ton emisi karbon di tahun 2005, apabila hal ini tidak ada upaya untuk menguranginya, maka pada atahun 2030 dapat meningkat menjadi 74 juta ton emisi karbon. Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh kebakaran lahan dan hutan, eksploitasi hutan alam dan pengolahan lahan gambut yang tidak tepat, uajarnya. 

Guna mencegah kerusakan lingkungan, pemerintah Provinsi Jambi telah mengurangi ekploitasi seumberdaya alam, sehingga dampak dari gejala alam tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap perekonomian daerah. Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong percepatan pembangunan industri hilir dari komoditi unggulan daerah, seperti karet dan kelapa sawit serta berbagai komoditi lainnya, sehingga di satu sisi dapat menciptakan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat lokal, sedangkan di sisi lain akan meningkatakan minat investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Jambi, ujar gubernur. 

Selain itu, gubernur juga menyampaikan bahwa proses pembangunan tidak akan berjalan dengan baik, apabila permasahan pembangunan belum diselesaikan secara baik, terlebih lagi dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat dunia akan kelestarian lingkungan. Untuk itu gubernur menganggap bahwa kegiatan ini merupakan salah satu strategi untuk mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya pembangunan yang berwawasan lingkungan, dan sebagai tindak lanjut dari Konferensi yang membahas tentang pengelolaan hutan dan perubahan iklim, bulan Mei 2010 di Copenhagen Denmark, yang salah satu hasilnya yakni, penandatanganan Letter of Intent antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Norwegia untuk bantuan kegiatan pengurangan emisi akibat kerusakan dan degradasi hutan.

Sehubungan dengan itu ujar gubernur, Presiden RI DR.Susilo Bambang Yudhoyono telah mencanangkan pengurangan emisi karbon di Indonesia sebesar 26 – 41 persen sampai tahun 2020, yang harus dijabarkan dalam rencana aksi nasional, yang merupakan rangkuman rencana aksi setiap provinsi. Dalam hal ini Provinsi Zjambi telah membuah langkah-langkah strategis dalam bentuk rencana aksi mengurangi emisi karbon melalui konsep “Pembangunan Rendah Emisi Karbon”. 

Implentasi dari pelaksanaan konsep Pembangunan Rendah Emisi Karbon ini, Provinsi Jambi akan melakukan tiga komponen prioritas kegiatan, dan satu komponen kegiatan penunjang, yang terdiri dari ; pertama pencegahan kebakaran lahan, kedua pengolahan hutan alam yang berkelanjutan, dan ketiga rehabilitasi ekosistem lahan gambut. Sedangkan komponen kegiatan penunjangnya adalah, dengan mereformasi trnaspotasi, konstruksi, pertanian, sosialisasi dan penguatan kelembagaan. 

Sehubungan dengan dilaksanakan penanaman 10.000 bibit pohon oleh Pertamina EP, Wagub meminta kepada semua lapisan masyarakat untuk ikut peduli, “saya minta semua masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat dan unsure permintahan di tingkat Keluaran, Desa dan RT, ikut peduli dengan pelaksanaan penanaman 10.000 bibit pohon oleh Pertamina EP ini, dengan ikut memelihara, merawat dan memupuk, sehingga apa yang ditanam pada hari ini akan membuahkan hasil di masa mendatang, karena yang ditanam hari ini bukan saja jenis kayu keras, tetapi juga bibit buah-buahan, yang hasilnya selain dapat melestarikan lingkungan juga bisa menghasilkan buah yang juga dapat memberikan penghasilan”, ujar Wagub. 

Demikian juga Bupati Muaro Jambi yang diwakili Sekdanya, selain masyarakat diharapkan pihak dinas instansi terkait, khususnya di sektor perkebunan dan kehutanan agar ikut berpartisipasi dengan memberikan bantunan pupuk kepada masyarakat yang dipercaya untuk melakukan penanaman bibit ini, sehingga masyarakat betul-betul dapat menanam dan merawat bibit yang ditanam hari ini, karena merawat tidaklah semudah menanam, tegasnya. 

Sebelumnya Field Manager Unit Bisnis Eksploitasi dan Produksi Jambi Adi Saputra dalam laporannya menyampaikan, bahwa sejalan strategi operasi perusahaan tentang Corporate social responsibility (CSR) di bidang lingkungan dan sosial, Pertamina EP ikut aktif melakukan kegiatan penanaman pohon. Penanaman pohon ini berupa wujud  tanggungjawab social perusahaan mendukung pemerintah, sekaligus sebagai antisipasi perusahaan pada dampak pemanasan global.

Menurut Adi Saputra, dalam kegiatan penanaman di Kabupaten Muaro Jambi, pendekatan yang sama juga dilaksanakan, karenanya Pertamina EP selain menyediakan bibit untuk penghijauan, juga ada bibit tanaman produktif yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung. Bibit-bibit yang disediakan sebanyak 10.000 bibit, terdiri dari 1.250 bibit pohon mahoni, bibit pohon jelutung, dan bibit pohon karet, 8.750 bibit tanaman buah-buahan yang terdiri dari durian, duku, dan manggis. 

Dilaporkannya bahwa, bibit pohon mahoni akan ditanam sebagai peneduh dan penghijauan di sepanjang ruas jalan antara perbatasan Desa Nagasari dengan Kelurahan Tempino menuju arah jalan ke Desa Sungai Landai, sejauh enam km. 

penanaman bibit pohon mahoni akan melibatkan 60 orang anggota Pramuka dari SMP dan SMA di Kelurahan Tempino, sementara kegiatan pembuatan lubangpenanaman bibit dilaksanakan oleh masyarakat yang dikoordinir oleh Kepala Desa dan Lurah, sedangkan untuk 8.750 bibit dibagikan kepada warga di Kelurahan Tempino Kecamatan Mestong sebanyak 4.000 bibit pohon dan, dan Desa Ramin Kecamatan Kumpeh Ulu 4.750 bibit pohon, yang diserahkan kepada 461 kepala keluarga dengan jumlah yang berpariasi, lapornya.(tian43a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar